Elnusa Petrofin (EPN) bersama PT Pertamina Patra Niaga Region MOR VIII menggelar Go Live Project Pengelolaan Pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Lembaga Penyalur SPBU Non Reguler Multimoda Udara MOR VIII di Lembaga Penyalur (LP) Puncak Jaya Mulia, Papua pada (11/5) lalu. Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi ONE PERTAMINA dalam mengembangkan akses dan distribusi BBM ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dan mendukung program BBM Satu Harga Pemerintah.
Dalam proyek ini, Elnusa Petrofin mendapatkan amanah untuk mendistribusikan BBM jenis Pertalite dan Solar. Proses pendistribusian BBM dilakukan dengan menggunakan pesawat Cessna 208 EX, yang mampu mengangkut BBM hingga 1.2 KL untuk sekali perjalanan. Petralite dikemas dalam drum berukuran 60 Liter, sedangkan Solar dalam drum berukuran 200 Liter. Proyek ini melibatkan 3 titik Lembaga Penyalur yang membutuhkan pasokan BBM, termasuk Lembaga Penyalur Puncak Jaya Mulia.
Keberhasilan proyek ini menegaskan peran penting Elnusa Petrofin dalam mendukung program BBM Satu Harga dan pengelolaan angkutan BBM di wilayah 3T, terutama di bagian Timur Indonesia seperti Maluku & Papua. Ini menjadi salah satu milestone penting bagi Elnusa Petrofin yang sebelumnya telah sukses mengelola angkutan BBM di Krayan, Kalimantan pada tahun 2017.
Go Live ini turut dihadiri oleh Bupati Puncak Jaya, DR. H Tumiran S.Sos M.AP dan Manager Retail Sales Retail PPN MOR VIII, Bapak Drestanto Nandhiwardana. Dalam sambutannya, Bupati Puncak Jaya mengapresiasi Pemerintah Pusat, Pertamina Patra Niaga, dan Elnusa Petrofin atas kehadiran BBM Satu Harga di Puncak Jaya, Papua. Bapak Drestanto, dalam kesempatannya menegaskan komitmen Pertamina Group untuk menjaga kelancaran pendistribusian BBM Satu Harga ke Puncak Jaya Papua, guna mendukung masyarakat dalam beraktivitas.
Melalui sinergi ONE PERTAMINA, Elnusa Petrofin berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan energi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil dan terisolasi yang sering kali menghadapi tantangan dalam akses terhadap BBM dengan menjunjung tinggi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam setiap operasionalnya.